Selasa, 29 Juli 2008

Kalla Didampingi Akbar Buka Kongres, Dua HMI Islah di Palembang

PALEMBANG (MI): Dua organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akhirnya bersatu dalam kongres ke 26 di Palembang, kemarin. HMI Dipo dan HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO), islah.

Sebelum meneken perjanjian islah, Ketua Umum HMI Dipo Fajar M Zulkarnain bersama-sama dengan Ketua Umum HMI MPO Syahrul Effendi membacakan pernyataan bersama.

Ada tiga butir kesepakatan. Pertama, Kedua pihak sepakat menjunjung tinggi perintah Allah dan karena itu menjauhi perpecahan di antara umat. Kedua, berpegang teguh pada ajaran Allah dan Nabi Muhammad dengan itu berkomitmen untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Ketiga, akan terus menegakkan nilai-nilai Islam dan moral Pancasila.

"Dengan ini kami menyerukan pada saudara semua di seluruh Indonesia agar dapat mengambil hikmah dengan cara yang sama untuk persatukan umat," kata Fajar yang kemudian ditirukan oleh Syahrul.

Ratusan anggota HMI dan juga HMI MPO maupun undangan lainnya terdengar mengucapkan takbir Alluhu Akbar. "Sudah saatnya kedua ego masing-masing diruntuhkan, HMI harus bersatu. Targetnya, periode mendatang kami bisa kongres bersama, pembicaraan sudah dimulai, peluangnya sangat terbuka," ujar Fajar.

Wapres Jusuf Kalla yang membuka kongres langsung menyambut baik islah tersebut. "Islam itu damai, hanya orang yang berjiwa amat besar yang memiliki nyali untuk bertemu langsung dan berdamai," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Wapres juga menyoroti organisasi alumni HMI, KAHMI, yang hingga kini belum bersatu. "Besok KAHMI juga teken (islah) kan?. Dunia ini terbalik, anak mengajari bapak," kata Wapres yang disambut tepuk tangan.

Menurut Wapres, hanya orang yang berani yang mau menyatakan berkonflik atau berpisah. Namun tambah Wapres hanya orang yang lebih berani yang mau berdamai. "Hanya orang yang punya nyali untuk berkonflik, tetapi orang yang lebih punya nyali berani berdamai," kata Wapres.

Kalla pun memperlihatkan sikap yang akrab dengan mantan Ketua Umum HMI Akbar Tandjung. Kalla menggantikan Akbar sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar saat ini. Keduanya berbeda faksi di Golkar. Namun, pada saat memukul gong pembukaan kongres, Kalla justru meminta Akbar mendampingi dirinya. Kalla kemudian memegang pukulan gong di tangan kiri, sementara tangan kanannya mengajak Akbar bersalaman. Akbar pun menyambut uluran tangan Kalla. Usai bersalaman dengan Akbar, Kalla memukul gong.

Penghujat dan pendemo
Wapres dalam sambutannya meminta anggota HMI menjadi insan akademis dan pengabdi bukan menjadi insan penghujat dan pendemo. "Bahwa Indonesia saat ini ada kesulitan itu iya. Dan HMI harus mencari solusinya. HMI harus jadi insan akademis dan pengabdi bukan insan penghujat dan insan pendemo," katanya.

Kalla juga sempat menyindir Fajar yang dalam sambutannya menyatakan Indonesia saat ini mengalami banyak masalah. Wapres mengatakan kesulitan dan kekurangan yang ada harus diselesaikan bersama-sama.

"Kadang-kadang orang semua berfikir kesulitan padahal himne HMI dimulai dengan syukur dan ikhlas. Jadi semua harus dimulai dengan syukur dan ikhlas bukan dengan jelek benar bangsa ini," kata Wapres yang disambut tepuk tangan meriah.

Wapres juga berpesan agar generasi muda HMI untuk selalu menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu pengabdian yang bernafaskan Islam.

Sementara Gubernur Sumsel, Mahyudin, berharap agar kongres HMI ini dapat merumuskan kebijakan strategis baik dalam konteks intern organisasi maupun dalam konteks berbangsa, khususnya umat Islam.

Hadir dalam acara itu anttara lain Mentan Anton Apriantono, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menhub Jusman Syafei Djamal, dan Menperin Fahmi Idris.

1 komentar:

cara-blog mengatakan...

mantab dan bagus banget nich blognya, kunjungan balik ya bro di download ebook gratis =p