Palembang - Perseteruan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dipo dan HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) berakhir damai. Kedua pengurus organisasi itu sepakat islah di Kongres HMI ke-26 di Palembang.
"Sudah saatnya kedua ego kami dan organisasi ini diruntuhkan. HMI harus bersatu. Saya bersama kawan dari HMI MPO berniat untuk islah. Kami telah membuat drafnya," kata Ketua HMI Dipo Fajar R Zulkarnain dalam sambutan di Kongres HMI ke-26 di Hotel Novotel, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (28/7/2008).
Fajar memanggil Ketua HMI MPO Syahrul Effendi untuk naik ke atas panggung. Keduanya lalu bersalaman dan berpelukan.
Fajar dan Syahrul kemudian membacakan draf pernyataan islah yang berisi 3 butir pernyataan. Isinya antara lain, meminta agar para anggota HMI menjauhi perpecahan umat dan mewujudkan solidaritas dan persatuan.
"Saya menghargai niat baik kawan-kawan semuanya. Saya juga merindukan perdamaian ini," kata Fajar.
Dalam sambutan pembukaan kongres, Wapres Jusuf Kalla menyambut baik islah itu. "Saya sangat senang dengan islah ini," kata JK. (DetikNews)
Sebuah media komunikasi intensif antara kader dan masyarakat demi terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Surabaya adalah organisasi mahasiswa ekstra kampus yang berasaskan Islam yang berada di Surabaya. HMI memiliki visi menciptakan insan ulul albab yang ikut bertanggung jawab dalam menciptakan tatanan masyarakat yang diridloi oleh Allah SWT. Yakin usaha sampai (yakusa)!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 New Zealand License.
1 komentar:
Jangan hanya menjadikan HMI sebagai wadah mencari popularitas dan memperkaya "curriculum vitae" karena hal tersebut menunjukkan kekeringan eksistensi secara psikis apalagi "ideologi" intinya saya pengen ngomong bahwa kader HMI sekarang miskin ideologi dan kreativitas, dan hal ini saya mengindikasikan sebagai kesalahan para alumni yang mendidik kader-kader sebagai kader-kader penadah... apa bedanya dengan preman????
Ketika kita bangga dengan kanal "Diponegoro" sesungguhnya kita bangga terhadap "kemurtadan" kita. Makanya jangan terlalu PD ngomong rekonsiliasi karena yang berhak ngomong rekonsiliasi hanya kawan-kawan MPO. Baca sejarah dong!
Kader HMI harus berbenah, membentuk diri sebagai kader organik... ingat yoo kita bukan "siput" atau "bekicot" yang tempel sana tempel sini.....
Bilowo Crisis Centre
Posting Komentar